Berbisik pada Bumi Terdengar oleh Langit

Malam ini aku bersujud
Sebab tak ada perbuatan lain yang kubisa
Selain menangisi hidup yang terlanjur penuh luka
Usaha terakhirku menjemput makna, dari kepelikan hidup di dunia


Dalam sunyi aku mulai berbisik

Teringat khilaf yang terasa menyakitkan dalam dada
Terhentak dosa yang terasa memberatkan relung jiwa
Perlahan kulatunkan doa, penuh harap dapat diterima-Nya


Namun rasa sesal semakin menyeruak 

Berlinang sampai menetes air mata
Aku terisak, aku ingin sekali berteriak
Tapi yang tinggal hanya sesak, berderai teringat dosa


Satu, …

Aku durhaka pada ibu, aku menentang pada bapak
Dua, …
Aku berdusta dalam kata, aku berucap untuk menghina 
Tiga, …
Aku berjanji tapi khianat, aku mencinta melebihi pada-Nya


Ya, Rabb… ampuni hamba

Aku kembali terhentak meratapi
Ya, Rabb… ampuni hamba
Aku kembali terisak dalam sunyi


Ya, Rabbi… 



Waktu berdetik memuaskan ratapanku

Hingga isakan berganti rasa nyaman membuatku terpaku
Untuk pertama kali dalam sekian waktu
Helaan napas terasa begitu ringan menenangkan kalbu


Detik itu sujudku terasa indah

Demi ruang hati yang hampir tidak tersisa
Demi iman yang terasa serat di dalam dada
Relung dalam yang hitam pekat ini bercahaya


Sungguh sujud itu membuat luka mudah dipahami

Sungguh sujud memurnikan hati yang sakit
Aku panjatkan rasa syukur untuk sujudku ini
Aku berbisik pada bumi, namun terdengar oleh langit

---
Penulis: Arif Satrio Pamungkas

Comments

Popular Posts